Tahun Pelajaran 2013/2014
Tahun Pelajaran 2012/2013
Tahun Pelajaran 2011/2012
Tahun Pelajaran 2010/2011
Tahun Pelajaran 2009/2010
Berdiri tahun 1936. terletak di Kp. Cibolangkaler Rt 16 Rw 03 Desa Cibolangkaler Kec. Cisaat Kab. Sukabumi Prop. Jawa Barat.Berada di bawah naungan Yayasan Tarbiyatusshibyan yang dipimpin ole H.E Badrudin Usman, M.Pd dengan berafiliasi ke organisasi Persatuan Ummat Islam (PUI). Kepala Madrasah Hilaludin Anwar. Dewan Guru : Rijal Faisal, S.Pd.I-Elis Nuraeni-Asep Saepul, S.Pd.I-Eva Nurseha-Lili Malia-Yanti Suhaeti, S.Ag dan Ina Marlina, S.Pd.I
Sabtu, 25 Oktober 2014
Jumat, 24 Oktober 2014
DO’A AKHIR TAHUN DAN AKHIR TAHUN SERTA FADHILAHNYA
Doa akhir tahun dan awal tahun
Doa akhir tahun
Maka di binasakan lah dengan satu saat saja, sebab membaca do’a ini. Dan dosa-dosanya di ampuni oleh Allah Ta’ala dalam setahun ini.
Barangsiapa membaca doa ini dalam waktu tersebut, maka setan berkata: “kesusahanlah bagiku dan sia-sialah pekerjaanku menggoda anak Adam (manusia) pada tahun ini”. Maka dibinasakanlah dengan satu saat saja, sebab membaca doa ini. Dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah Ta’ala dalam setahun ini.
Lalu membaca doa awal tahun pada waktu maghrib hari ini (1 muharam) 3x.
DO’A AWAL TAHUN DAN FADHILAHNYA
Do’a awal tahun ini hendaknya di baca tiga kali setiap tanggal 1 Muharram pada petang hari sehabis shalat magrib.Barangsiapa membacanya, maka Allah akan memberikan perlindungan dan pertolongannya dari segala macam bencana dan godaan setan.Sehingga dalam tahun itu akan membawa perubahan,kebahagiaan dan ketentraman lahir & bathin.Allah juga mengutus dua malaikat yang selalu menyertainya, agar tidak terjerumus ke dalam tipu daya setan dan terhindar dari fitnahnya,serta nafsu angkara murka yang dapat membawakepada kehancuran dirinya.
Aamiin ya robbal ‘alamiin…Doa akhir tahun dibaca selesai ashar dan doa awal tahun dibaca selesai maghrib…
Doa akhir tahun
Do’a ini hendaknya dibaca tiga kali pada akhir waktu ashar tanggal 29 atau 30 bulan Dzulhijjah. Fadhilahnya adalah barang siapa membaca do’a ini dalam waktu tersebut maka setan berkata: “Kesusahanlah bagiku,dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam(manusia) pada tahun ini”.
Maka di binasakan lah dengan satu saat saja, sebab membaca do’a ini. Dan dosa-dosanya di ampuni oleh Allah Ta’ala dalam setahun ini.
Doa Akhir Tahun
“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga
Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami Muhammad,
keluarga, dan sahabatnya. Wahai Allah, segala yang telah kukerjakan
selama tahun ini dari apa yang menjadi laranganMu, sedang kami belum
bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan
kasih sayangMu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa
untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya bertaubat sesudah melakukan
maksiat. Karena itulah ya Allah, saya mohon ampunan Mu dan berilah
ampunan kepada saya dengan kemurahanMu. segala apa yang telah saya
kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan
Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepadaMu,
wahai Dzat yang Maha Pemurah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami kepadaMu, wahai Dzat Yang
Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas
penghulu kami Muhammad, keluarga dan sahabatnya.Segala pujian bagi Allah, Tuhan sekalian alam.” 3xBarangsiapa membaca doa ini dalam waktu tersebut, maka setan berkata: “kesusahanlah bagiku dan sia-sialah pekerjaanku menggoda anak Adam (manusia) pada tahun ini”. Maka dibinasakanlah dengan satu saat saja, sebab membaca doa ini. Dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah Ta’ala dalam setahun ini.
Lalu membaca doa awal tahun pada waktu maghrib hari ini (1 muharam) 3x.
DO’A AWAL TAHUN DAN FADHILAHNYA
Do’a awal tahun ini hendaknya di baca tiga kali setiap tanggal 1 Muharram pada petang hari sehabis shalat magrib.Barangsiapa membacanya, maka Allah akan memberikan perlindungan dan pertolongannya dari segala macam bencana dan godaan setan.Sehingga dalam tahun itu akan membawa perubahan,kebahagiaan dan ketentraman lahir & bathin.Allah juga mengutus dua malaikat yang selalu menyertainya, agar tidak terjerumus ke dalam tipu daya setan dan terhindar dari fitnahnya,serta nafsu angkara murka yang dapat membawakepada kehancuran dirinya.
Doa Awal Tahun
” Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Berilah
rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, keluarganya dan
sahabatnya. Wahai Allah, Engkau Dzat yang kekal abadi, Maha Dahulu dan
Maha Awal dan dengan anugerahMu yang besar dan kemurahanMu yang
dibutuhkan. Ini tahun baru telah tiba, (karena itu, wahai Allah) kami
mohon kepadaMu penjagaan sepanjang tahun ini dari setan, kekasih dan
bala tentaranya, dan berilah pertolongan untuk menghindarkan diri dari
nafsu yang mengajak melakukan kejahatan. Dan bimbinglah kami dengan
segala pekerjaan yang dapat mendekatkan saya kepadaMu dengan
sedekat-dekatnya, wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan. Dan
semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami
Muhammad, keluarganya dan sahabatnya.”Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Semoga Allah menerima doa kita semua. 3x
Aamiin ya robbal ‘alamiin…Doa akhir tahun dibaca selesai ashar dan doa awal tahun dibaca selesai maghrib…
Jumat, 10 Oktober 2014
Shalat di Awal Waktu
Rahasia Mengapa Shalat Harus di Awal Waktu
Sahabat-sahabat yang berbahagia, Ternyata anjuran tersebut ada hikmahnya. Menurut para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya. Berikut ini kaitan antara shalat di awal waktu dengan warna alam.
Waktu Subuh
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.
Sahabat-sahabat yang berbahagia, Ternyata anjuran tersebut ada hikmahnya. Menurut para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya. Berikut ini kaitan antara shalat di awal waktu dengan warna alam.
Waktu Subuh
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.
Waktu Zuhur
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
Waktu Ashar
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
Waktu Maghrib
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.
Waktu Isya
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks cerebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajud).
Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Alloh Swt ...semoga kita termasuk orang-orang yang selalu sholat tepat waktu. Demikian yang dapat disampaikan semoga bermanfaat.
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
Waktu Ashar
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
Waktu Maghrib
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.
Waktu Isya
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks cerebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajud).
Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Alloh Swt ...semoga kita termasuk orang-orang yang selalu sholat tepat waktu. Demikian yang dapat disampaikan semoga bermanfaat.
Rabu, 08 Oktober 2014
20 Rumah
20 Rumah yang Tidak Dimasuki Malaikat
Dalam sejumlah hadits, Rasulullah
mensabdakan adanya rumah-rumah tertentu yang tidak dimasuki Malaikat.
Tentu maksudnya adalah malaikat rahmat. Sedangkan malaikat maut, ia bisa
masuk rumah dan gedung apapun, tanpa bisa dicegah.
Rumah-rumah bagaimana yang tidak dimasuki oleh Malaikat rahmat? Mari kita simak hadits-haditsnya berikut ini:
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةُ تَمَاثِيلَ
Aku (Abu Thalhah) mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Malaikat tidak akan
masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada anjing dan (atau) gambar
patung”. (HR. Bukhari)
عَنْ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ
Dari Abu Thalhah dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Sesungguhnya malaikat
tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar.” (HR. Muslim)
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَلَائِكَةُ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ وَلَا كَلْبٌ وَلَا جُنُبٌ
Dari Ali bin Abu Thalib dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Malaikat tidak masuk
rumah yang padanya terdapat gambar dan anjing serta orang yang junub.” (HR. An Nasa’i, dishahihkan Al Albani)
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ
Dari Ali bin Abu Thalib dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Malaikat
tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan
gambar.” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani)
Jadi, menurut hadits-hadits di atas, ada sejumlah rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat yaitu:
1. Rumah yang di dalamnya terdapat gambar/lukisan makhluk bernyawa
2. Rumah yang di dalamnya ada anjing. Menurut Imam Qurtubi, para ulama berbeda pendapat mengenai sebabnya, diantaranya karena anjing itu najis.
3. Rumah yang penghuninya junub. Maksudnya, membiasakan diri tidak mandi/bersuci dari junub.
4. Rumah yang di dalamnya ada patung.
1. Rumah yang di dalamnya terdapat gambar/lukisan makhluk bernyawa
2. Rumah yang di dalamnya ada anjing. Menurut Imam Qurtubi, para ulama berbeda pendapat mengenai sebabnya, diantaranya karena anjing itu najis.
3. Rumah yang penghuninya junub. Maksudnya, membiasakan diri tidak mandi/bersuci dari junub.
4. Rumah yang di dalamnya ada patung.
Selain 4 rumah tersebut, Abu Hudzaifah Ibrahim bin Muhammad dalam buku Rumah yang Tidak Dimasuki oleh Malaikat menambahkan 16 rumah lainnya yang tidak dimasuki Malaikat sebagai berikut:
1. Rumah orang yang memutuskan silaturahim,
2. Rumah orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya
3. Rumah orang yang memakan harta anak yatim,
4. Rumah orang yang memakan riba.,
5. Rumah yang di dalamnya tidak disebutkan Asma Allah,
6. Rumah yang tidak ada shalawat di dalamnya dan lebih mementingkan hawa nafsu,
7. Rumah yang di dalamnya banyak caci maki dan laknat,
8. Rumah yang di dalamnya ada alunan lagu selain dzikir,
9. Rumah yang di dalamnya ada lonceng,
10. Rumah yang digunakan minum khamr,
11. Rumah yang ditempati perjudian dan sajian berhala ,
12. Rumah yang di dalamnya ada syirik dan mantera-mantera,
13. Rumah yang di dalamnya ada bau tidak sedap atau penghuni laki-lakinya melumuri tubuh dengan kunyit,
14. Rumah yang penghuninya hidup boros,
15. Rumah yang penghuninya terus menerus melakukan kedurhakaan,
16. Rumah yang digunakan untuk kekejian, atau dosa besar.
Semoga kita dapat mengelola rumah kita
sehingga tidak termasuk dalam 20 rumah tersebut. Dan semoga Malaikat
rahmat suka masuk ke rumah kita untuk menyampaikan rahmat Allah kepada
kita dan keluarga
2. Rumah orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya
3. Rumah orang yang memakan harta anak yatim,
4. Rumah orang yang memakan riba.,
5. Rumah yang di dalamnya tidak disebutkan Asma Allah,
6. Rumah yang tidak ada shalawat di dalamnya dan lebih mementingkan hawa nafsu,
7. Rumah yang di dalamnya banyak caci maki dan laknat,
8. Rumah yang di dalamnya ada alunan lagu selain dzikir,
9. Rumah yang di dalamnya ada lonceng,
10. Rumah yang digunakan minum khamr,
11. Rumah yang ditempati perjudian dan sajian berhala ,
12. Rumah yang di dalamnya ada syirik dan mantera-mantera,
13. Rumah yang di dalamnya ada bau tidak sedap atau penghuni laki-lakinya melumuri tubuh dengan kunyit,
14. Rumah yang penghuninya hidup boros,
15. Rumah yang penghuninya terus menerus melakukan kedurhakaan,
16. Rumah yang digunakan untuk kekejian, atau dosa besar.
Minggu, 05 Oktober 2014
Dua Macam Takbir Hari Raya, Takbir Mursal dan Takbir Muqayyad
|
Secara garis besar, ada 2 macam istilah takbir hari raya yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. Imam Al-Ghazi didalam Fathul Qarib mengatakan :
“Takbir ada dua macam ; pertama takbir Mursal yaitu takbir yang tidak mengiringi shalat, dan kedua takbir muqayyad yaitu takbir yang mengiringi shalat. Mushannif memulai menjelaskan takbir yang pertama (Mursal), bertakbir merupakan kesunnahan (anjuran) bagi setiap laki-laki maupun perempuan, baik yang hadlir ataupun musafir, ditempat-tempat mana saja, di jalanan, di masjid-masjid dan dipasar-pasar, dimulai sejak terbenamnya matahari pada malam hari raya ‘Idul Fithri, dan mengulang-ngulang takbir ini sampai masuknya (mulainya) imam melakukan shalat ‘Idul Fithri, namun tidak disunnahkan melakukan takbir yang mengiringi shalat pada malam ‘Idul Fithri, akan tetapi Imam Nawawi rahimahullah didalam kitab Al-Adzkar memilih pendapat yang menyatakan sunnah (melakukan takbir mengiringi shalat pada malam ‘Idul Fithri)”.
“Kemudian juga disyariatkan takbir
muqayyad, melakukan takbir pada ‘Idul Adlhaa mengiringi shalat-shalat
fardlu, demikian juga shalat sunnah rawatib, shalat muthlaq dan shalat
jenazah, dimulai sejak waktu shubuh pada hari ‘Arafah (9 Dzulhijjah)
sampai waktu ‘Ashar pada akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah)”
Waktu Mulai dan Selesainya Takbir Idul Fitri
Waktu Mulai dan Selesainya Takbir Idul Fitri
Adapun mengenai waktu dimulainya melakukan takbir Idul Fithri
adalah ketika terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadhan
(memasuki malam ‘Idul Fithri yaitu ketika waktu maghrib), ini juga
pendapat 7 Fuqaha’ Madinah. Dalilnya adalah,
ولتكملوا العدة ولتكبروا الله على ما هداكم
ولتكملوا العدة ولتكبروا الله على ما هداكم
“Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu” (QS. Al Baqarah : 185)
Sedangkan selesainya takbir hari raya ‘Idul Fithri, terdapat beberapa
pendapat.
Diantaranya, adalah 1. sampai imam keluar (berangkat) menuju shalat ‘Ied, sebab ketika telah hadir ke tempat shalat, maka yang sunnah adalah menyibukkan dengan shalat maka tidak ada pengertian untuk takbir.
Diantaranya, adalah 1. sampai imam keluar (berangkat) menuju shalat ‘Ied, sebab ketika telah hadir ke tempat shalat, maka yang sunnah adalah menyibukkan dengan shalat maka tidak ada pengertian untuk takbir.
Pendapat lain, adalah 2. sampai dimulainya pelaksanaan shalat ‘Ied, karena perkataan sebelum dimulainya pelaksanaan shalat adalah mubah (boleh) saja sehingga jadilah takbir merupakan perkara yang dianjurkan.
Pendapat lainnya juga, adalah 3. sampai imam pergi, sebab imam dan para makmum, mereka masih sibuk berdzikir hingga mereka selesai shalat, maka sunnah bagi yang tidak melaksanakan shalat untuk tetap melakukan takbir (sampai imam shalat pergi, penj).
Namun, pendapaat yang shahih adalah sampai imam mulai melakukan shalat ‘Idul Fithri.
Waktu Mulai dan Selesainya Takbir Idul Adlha
Adapun untuk ‘Idul Adlhaa. Tedapat beberapa pendapat, diantaranya ;
pendapat pertama adalah dimulai setelah shalat Dhuhur pada yaumun Nahr
(siang ‘Idul Adlha) dan berakhir pada waktu shubuh di akhir ayyumut
tasyriq (tanggal 13 Dzulhijjah), ini berdasarkan firman Allah surah Al
Baqarah ayat 200.
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah”
Sebab manasik haji selesai sebelum masuk tengah hari di yaumun Nahr serta permulaan bertemunya waktu dzuhur, sedangkan batas akhirnya mengikuti pelaksanaan haji, dan akhir shalatnya adalah shalat shubuh.
Sebab manasik haji selesai sebelum masuk tengah hari di yaumun Nahr serta permulaan bertemunya waktu dzuhur, sedangkan batas akhirnya mengikuti pelaksanaan haji, dan akhir shalatnya adalah shalat shubuh.
Pendapat kedua, adalah sejak terbenamnya matahari pada malam ‘Idul Adlhaa, ini berdasarkan qiyas terhadap permulaan ‘Idul Fithri, sedangkan batas akhirnya sampai shalat shubuh di hari terakhir ayyamut tasyriq.
Pendapat ketiga, adalah dimulai pada waktu shalat shubuh di hari ‘Arafah, dan berakhir pada waktu ‘Ashar di hari terakhir ayyamut tasyriq. Hal ini berdasarkan riwayat Umar dan ‘Ali bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam bertakbir setiap mengiri shalat setelah shalat Shubuh di hari ‘Arafah sampai shalat ‘Ashar pada hari terakhir ayyamut tasyriq.
Dari pendapat tiga pendapat tersebut, yang shahih menurut Imam Nawawri adalah berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah waktu shalat ‘Ashar (akhir hari tasyriq)
Takbir mursal juga dikenal sebagai takbir muthlaq, sebab tidak terikat dengan waktu atau tidak mengiri shalat, sehingga bisa dikumandang kapanpun pada momen hari raya untuk menyemarakkan syiar tersebut, baik di rumah-rumah, masjid-masjid, jalan-jalan, pasar-pasar, baik siang maupun malamnya, dan dikerumuman masyarakat, dengan menyaringkan suaranya.
Imam Taqiyuddin Al-Husaini Al-Hishniy mengatakan didalam Kifayatul Akhyar :
"(Disunnahkan mengumandangkan takbir sejak terbenamnya matahari pada malam hari raya sampai masuknya imam untuk shalat hari raya. Adapun pada ‘Idul Adlhaa, takbir dilakukan mengirisi shalat-shalat fardlu sejak shubuh pada hari ‘Arafah sampai waktu ‘Ashar akhir hari tasyriq). Disunnahkan bertakbir sejak terbenam matahari pada malam ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adlhaa, dan tidak ada ada perbedaan dalam hal tersebut, baik di masjid-masjid, rumah-rumah, pasar-pasar, baik siang maupun malam, dan juga ketika di keramainan orang untuk menyeragamkan kumandang takbir, juga tidak ada perbedaan baik yang hadlir (tidak sedang musafir) maupun yang dalam keadaan musafir,..."
Kamis, 02 Oktober 2014
SEJARAH QURBAN
SEJARAH QURBAN DAN MUTIARA HIKMAHNYA
Kurban atau disebut juga Udlhiyyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan. Sedangkan menurut istilah, kurban adalah salah satu ritual ibadah umat Islam yang ditandai dengan dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah. Kurban dilakukan di bulan Dzulhijjah pada penanggalan Islam (Hijriyyah), yakni pada tanggal 10 (hari Nahar) dan 11,12, 13 (hari Tasyrik) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Pada tanggal 10 Dzulhijjah-nya umat Islam berbondong-bondong pergi ke lapangan untuk melaksanakan shalat sunat dua raka’at dan mendengarkan khutbah. Setelah itu bagi orang yang mampu berkurban, diteruskan untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban.
A. Sejarah Kurban
Jika dirunut secara historis, peristiwa penyembelihan hewan
kurban ini terjadi sejak jaman Nabi Adam As sampai Nabi Muhammad SAW
dan umatnya. Pada zaman Nabi Adam, kisahnya terdapat padaSurat Al-Maidah
ayat 27: “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil
dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan
kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan
tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti
membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban)
dari orang-orang yang bertakwa".Allah memerintah Adam agar
mengawinkan Qabil dengan saudara perempuan kembar Habil yang bernama
Labuda yang tidak bagus rupa, dan mengawinkan Habil dengan saudara
perempuan kembar Qabil yang bernama Iqlima yang cantik rupa. Pada saat
itu Adam dilarang Allah mengawinkan perempuan kepada saudara
laki-lakinya yang kembar. Namun Qabil menolak hal ini, sementara
Habil menerima. Qabil ingin kawin dengan saudara perempuan kembarnya
sendiri yang cantik rupa. Maka Adam menyuruh kedua anaknya untuk
berkurban, siapa yang diterima kurbannya, itu yang menjadi suami bagi
saudara perempuan kembar Qabil yang cantik. Kemudian kedua anak Adam itu
berkurban, Habil adalah seorang peternak kambing dan ia berkurban
dengan Kambing Qibas yang berwarna putih, matanya bundar dan
bertanduk mulus, dan berkurban dengan jiwa yang bersih. Sementara
Qabil adalah tukang bercocok tanam, Ia berkurban dengan makanan yang
jelek, dan niat yang tidak baik. Maka diterima kurbannya Habil dan tidak
diterima kurbannya Qabil. Dan kurban-kurban itu diletakkan di sebuah
gunung dan tanda diterimanya kurban itu ialah dengan datangnya api dari
langit lalu membakarnya. Dan ternyata api menyambar Kambing Qibas kurbannya Habil, sebagai tanda diterima kurbannya. Melihat hal demikian Qabil marah, dan membunuh saudaranya.
Pada masa nabi Idris, bagi kaumnya ditetapkan hari-hari
raya pada waktu-waktu yang tertentu serta berkurban. Di antaranya saat
terbenam matahari ke ufuk dan saat melihat hilal. Mereka diperintah
berkurban antara lain dengan al-Bakhûr (dupa atau wangi-wangian), al-Dzabâih (sembelihan), al-Rayyâhîn (tumbuhan-tumbuhan yang harum baunya), di antaranya al-Wardu (bunga ros), dan al-hubûb biji-bijian, seperti al-Hinthah (biji gandum), dan juga berkurban dengan al-Fawâkih (buah-buahan), seperti al-‘Inab (buah
anggur). Sedangkan pada zaman Nabi Nuh, sesudah terjadi banji, Nabi Nuh
membuat tempat yang sengaja dan tertentu untuk meletakkan kurban, yang
nantinya kurban tersebut sesudah diletakkan di tempat tadi dibakar.
Adapun pada masa Nabi Ibrahim, dapat dipahami dari Al-Qur’an Surat
Ash-Shaffaat ayat 102:“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur
sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa
yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar". Dalam mimpinya,
Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi
Ismail. Ketika sampai di Mina, Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan
mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah, malamnya di Mina,
Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula. Ibrahim
kemudian mengajak putranya, Ismail, berjalan meninggalkan tempat
tinggalnya, Mina. Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah, syetan
menggoda Siti Hajar: “Hai Hajar! Apakah benar suamimu yang membawa
parang akan menyembelih anakmu Ismail?”. Akhirnya Siti Hajar, sambil
berteriak-teriak: “Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau diapakan anakku?” Tapi
Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Setibanya
di Jabal Kurban, sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya, Nabi Ibrahim
melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Rencana itu pun
berubah drastis, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat
Ash-Shaffaat ayat 103-107: “Tatkala keduanya telah berserah diri dan
Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran
keduanya. Dan Kami panggillah Dia: "Hai Ibrahim, “Kamu telah membenarkan
mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang
yang berbuat baik”. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar “.
Penyembelihan kurban berlaku juga hingga zaman Nabi Musa As.
Nabi Musa membagi binatang yang disediakan untuk kurban kepada dua
bagian, sebagian dilepaskan saja dan dibiarkan berkeliaran sesudah
diberi tanda yang diperlukan. Dan sebagian lagi disembelih. Pada zaman
Bani Israil, jika seorang dari mereka berkurban, orang-orang keluar
menyaksikan apakah kurban mereka itu diterima atau tidak. Jika diterima
datang api putih (Baidhâ`u) dari langit membakar apa yang dikurbankan. Jika kurbannya tidak diterima, api itu tidak muncul. Dan rupa api itu Lâ dukhâna lahâ wa lahâ dawiyun (api
yang tidak berasap dan berbunyi). Dan bila seorang laki-laki dari
mereka (Bani Israil) bershadaqah, jika diterima turun api dari langit,
lalu membakar apa yang mereka sodaqohkan. Nabi Zakaria dan Nabi Yahya
adalah di antara nabi dan rasul dari Bani Israil, pada keduanya ada
kurban. Dan kurbannya adalah binatang dan Amti'atun (barang-barang)
lalu dibakar api. Bangsa Yahudi merupakan sebagian dari bani Israil.
Sementara Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya’qub. Nabi Ya’kub
bergelar, Israil. Pada bangsa Yahudi terdapat kurban yang biasa
mereka lakukan demikian juga pada bangsa Nasrani. Kurban pada bangsa
Yahudi dan bangsa Nasrani, yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar
sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan, yaitu dengan
menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus, tidak cacat. Dengan
menghidangkan: tepung, minyak dan susu. Kurban karena adanya
ketentraman, sebagai rasa syukur kepada Tuhannya. Kurban pada bangsa Nasrani, antara lain: Persembahan missa seorang Kahin
berupa roti dan arak. Yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya,
roti dan arak yang mereka kurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih.
Selanjutnya, bangsa Arab Jahiliyah juga suka berkurban. Kurban
mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah.
Kurbannya ada binatang yang disembelih untuk berhala, dan ada binatang
yang dilepas bebas berkeliaran, juga untuk berhala. Cara kurban Arab
Jahiliyah, yaitu mereka jika menyembelih binatang kurban, seperti unta,
mereka percikan daging dan darahnya pada al-bait (ka’bah). Jika mereka
menyembelih binatang, memercikan darahnya pada permukaan ka’bah, dan
memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu. Selain kurban
yang disembelih, juga ada kurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan
mereka, yaitu Bahîrah, sâibah, washîlah, hâm. Sembelihan
Jahiliyyah itu terbagi tiga: 1) Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu
yang dipuja. Sembelihan untuk maksud ini dibakar, mereka ambil kulitnya
saja, dan mereka berikan kepada Kahin (dukun), 2) Untuk meminta ampun. Untuk maksud ini, dibakar separuh, dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun),
3). Untuk memohon keselamatan. Untuk maksud ini mereka makan. Pada
waktu Ayah Nabi, Abdullah bin Abdul Muthalib, belum dilahirkan. Abdul
Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya, bahwa jika anaknya laki-laki
sudah ada sepuluh orang, maka salah seorang dari mereka akan dijadikan
kurban di muka berhala yang ada di sisi Ka'bah yang biasa di puja oleh
bangsawan Quraisy. Oleh sebab itu, setelah istri Abdul Muthalib
melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang. Abdul
Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil, yang ia
tidak mengerti maknanya, yaitu: Ihfir Thayyibah!, lalu pada malam kedua bermimpi lagi: Ihfir Barrah!, berikutnya bermimpi, Ihfir Madhmûnah! dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu: Ihfir Zamzam!.
Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya
itu. Sebelum pelaksanaan kurban itu, Abdul Muthalib mengumpulkan semua
anak laki-lakinya dan mengadakan undian. Pada saat itu undian telah
jatuh pada diri Abdullah. Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling
muda, yang paling bagus rupanya, dan yang paling dicintainya. Tetapi apa
boleh buat, undian jatuh kepadanya, dan Abdullah menurut saja apa yang
menjadi kehendak ayahnya.
Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah, bahwa Abdul
Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda. Namun ketika itu
orang-orang Quraisy menolak dan menghalanginya. Hingga mereka mendatangi
seorang al-‘Arâfat yaitu kahin di Yatsrib. Kahin Yatsrib
menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta. Bila
keluar unta, maka sembelih unta. Jika yang keluar Abdullah maka setiap
kali keluar diganti dengan 10 ekor unta. Lalu mereka kembali ke Makkah,
dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta. Undian pertama
keluar Abdullah, lalu diganti dengan 10 ekor unta. Hal ini berulang
sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah, baru yang kesepuluh
keluar unta. Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor
unta untuk berkurban. Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan
kurban oleh ayahnya. Dengan adanya peristiwa itu, maka Nabi Muhammad
SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi Rasul pernah bersabda: “Aku
anak laki-laki dari dua orang yang disembelih "Ibnu Dzabihain"."
Nabi Muhammad SAW melakukan kurban pada waktu Haji Wada di
Mina setelah solat Idul Adha. Beliau menyembelih 100 ekor unta, 70 ekor
disembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor disembelih oleh
Sayyidina Ali Ra. Allah berfirman: "Dan telah Kami jadikan untuk
kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh
kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika
kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian
apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri
makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak
meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur."(Al
Hajj: 36). Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan kurban, tujuan
kurban, cara menyembelih hewan kurban, kapan memakan daging kurban,
siapa yang dapat memakan daging kurban.
Dari syari’at kurban pada zaman Nabi Ibrahim yang diteruskan
oleh Nabi Muhammad SAW seperti yang diuraikan di atas, maka umat Islam
mengadakan penyembelihan hewan kurban di saat Idul Adha.Allah berfirman
dalam Surat Al-Kautsar ayat 1-3: “Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan
berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang
terputus.” Bagi orang yang akan menyembelih hewan kurban diwajibkan untuk menyebut nama Allah, sebagaimana firman-Nya: “Dan
bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban),
supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah
direzekikan Allah kepada mereka….”(QS. Al-Hajj: 34). Seraya berdo’a:”Bismillaahi Walloohu Akbar, Alloohumma minka walaka, Alloohumma Taqobbal Minnii.”
(Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah! Ini dari-Mu dan hanya
untuk-Mu. Ya Allah! Terimalah kurban ini dariku).” (HR. Muslim).
Sementara hadits-hadits yang berkaitan dengan kurban antara lain: “Siapa
yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban,
maka janganlah ia mendekati tempat salat Id kami.” (HR. Ahmad dan Ibn
Majah); Hadits Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai
Rasulullah SAW, apakah kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Kurban adalah
sunahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan
yang kami akan peroleh dengan kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap
satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau
bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu
kebaikan.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah); “Jika masuk tanggal 10 Dzulhijjah
dan ada salah seorang di antara kalian yang ingin berkurban, maka
hendaklah ia tidak cukur atau memotong kukunya.” (HR. Muslim); “Kami
berkurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyah, satu unta untuk tujuh orang,
satu sapi untuk tujuh orang.“ (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi).
B. Hikmah Berkurban
Ibadah kurban sangat kaya akan pelajaran atau ‘itibar bagi umat Islam, antara lain:
- Al-Ikhlaasu Fil-‘Amal.Ibadah kurban merupakan pendidikan keikhlasan dalam beramal. Niat kurban itu hanya untuk dan demi menuju ridha Allah semata (Taujiihul ‘Ibaadah Libtighaai Mardhootillaah). Tidak boleh disertai kepentingan lain, selain lillahi rabbil'alamin. Syi'ar kurban bukan ajang pamer kekayaan dan kemewahan, melainkan kebanggaan dan keunggulan beribadah yang ditujukan hanya untuk Allah Yang Maha Kaya, sebagaimana bunyi do'a: "Warzuqnaa wa anta khairur-raaziqiin,” Ya Allah, beri kami rezeki, sebab Engkau adalah sebaik-baik Pemberi Rezeki." (QS. Al-Maidah: 114). Allah ingin menanamkan pembelajaran motivasi pada kita semua, agar melepaskan baju kepentingan apapun, di luar kepentingan Tauhidullah semata. Dan ini tercermin dalam do'a kurban:”Bismillaahi Walloohu Akbar, Alloohumma minka walaka,Alloohumma Taqobbal Minnii.”(Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah! Ini dari-Mu dan hanya untuk-Mu. Ya Allah! Terimalah kurban ini dariku).” Seorang Muslim yang berkurban pada setiap tahunnya berarti ia telah melakukan sebuah latihan beramal yang diliputi oleh rasa ikhlas. Ikhlas dalam beramal merupakan salah satu kunci dalam beribadah kurban, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim. Teladan Nabi Ibrahim adalah merupakan sebuah contoh yang sangat monumental yang patut ditiru oleh generasi Muslim sepanjang zaman. Perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim serta anak beliau Nabi Ismail yang berjuang menaklukkan godaan syaitan. Syaitan membujuk mereka supaya mengurungkan perintah Allah dengan tidak perlu menyembelih putera tersayang Ismail yang remaja belia yang diharapkan menjadi pengganti dan penerus cita-cita menegakkan dan mendakwahkan kalimat tauhid yang menjadi inti aqidah Islam.Kalau bukan karena kecintaan Allah SWT dan keyakinan yang mendalam atas keagungan dan kebesaran serta rahmatNya, maka mustahil seseorang mampu mengorbankan sesuatu yang berharga yang merupakan milik satu-satuya yang dimilikinya. Inilah puncak kecintaan dan ketulusan kepada Allah, yang sekaligus merupakan bukti nyata Nabi Ibrahim a.s yang telah benar-benar lulus menghadapi ujian yang sangat serius dari Allah. Kenyataan ini menjadi contoh teladan yang baik sekali bagi manusia dan kemanusiaan yang secara fitrah manusia itu cenderung kepada penghambaan diri hanya kepada Allah, yang dimanifestasikan dalam bentuk ibadah. Karena untuk kepentingan beribadah itulah manusia itu diciptakan oleh Allah. Dan dengan jiwa keibadahan itulah manusia mampu mencapai kesucian jiwa.
- Al-Ihsaan Fil-Udlhiyyah. Dalam praktek penyembelihan kurban ini ada tujuan ihsan, antara lain dengan menyayangi binatang, seperti dalam hadits Syaddab bin Aus Al Anshari ra, Shahih Muslim (3:1548), Nabi SAW menyuruh untuk berlaku ihsan terhadap semua makhluk Allah, yang hidup maupun yang sudah mati, manusia maupun binatang. Penyembelih atau tukang potong tidak boleh menakut-nakuti hewan sembelihan, pisaunya harus tajam, tidak boleh menyakiti hewan kurban dengan mengambil sebagian dari dagingnya sebelum disembelih, sembelihlah binatang itu dengan baik.
- Idzhaarul Manaafi' Duniawiyyah wal Ukhrawiyyah,yakni tujuan menampakkan manfaat duniawi dan ukhrawi dari inti-inti ajaran Islam, seperti tujuan kesehatan pada menyedekahkan dagingnya, tujuan ekonomi pada pembelian hewan, tujuan budaya pada kedatangannya setiap tahun, tujuan sosial pada berhimpunnya banyak jama'ah saat penyembelihan dan pembagian dagingnya, dan sebagainya. Dalam kurban, nilai-nilai solidaritas sosial betul-betul nampak. Setiap insan harus saling mengasihi dan menyayangi, peduli terhadap orang lain, dan membantu orang-orang yang tidak mampu. Manusia adalah makhluk zon politicon, yaitu makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, ia membutuhkan bantuan orang lain.Dengan berkurban berarti kita sudah peduli dengan lingkungan sekitar kita, khususnya bagi mereka yang hampir sepanjang tahunnya tidak mampu menikmati daging, karena tergolong fakir atau miskin. Berkurban berarti ikut membantu beban penderitaan orang lain yang lagi kesusahan. Mungkin saatnyalah kita senantiasa berempati kepada sesama agar hidup ini penuh berkah dan berarti bagi diri sendiri, orang lain dan tentunya bagi Allah SWT.
- Al-Quwwatu Fil-‘Aqiidah.Dengan menyembelih hewan kurban, kita diingatkan untuk selalu menyebut asma Allah sambil mengenang jejak sejarah anak Nabi Adam dan napak tilas nilai perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dengan isteri dan anaknya, sekaligus nilai sejarah Masy'aril Haram dari 'Arafah, Mudzdalifah, Mina dan tempat bersejarah lainnya. Dengan senantiasa menyebut nama Allah, keyakinan kita terhadap-Nya semakin kuat. Dimana dan kapan pun berada, kita selalu mengingat-NyA.
- Al-Idzhaabu Shifaati Hayawaan.Kurban mendidik manusia untuk menghilangkan sifat-sifat kebinatangan, seperti rakus, tamak, dan lain-lain. Di samping itu, pekerjaan atau profesi yang menjurus kepada kemaksiatan sehingga pelakunya sering dipanggil dengan idiom-idiom atau jargon-jargon binatang harus dihindari. Penyebutan panggilan tersebut contohnya: lelaki hidung belang (sebutan bagi lelaki yang suka berzina), kupu-kupu malam (sebutan bagi perempuan pelacur/pezina), lintah darat (sebutan bagi para rentenir), buaya darat (sebutan bagi lelaki/perempuan gombal yang suka berbohong/berdusta/bersilat lidah), tikus-tikus kantor (sebutan bagi orang yang suka korupsi). Sebutan-sebutan tersebut identik dengan dosa dan kemaksiatan, maka wajib bagi umat Islam untuk menjauhinya.
- Idzhaaruut Taqwa Ilallooh.Kurban merupakan perwujudan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Implementasi dari rasa dan sikap umat untuk mengerjakan perintah-Nya. Firman-Nya dalam SuratAl-Hajj ayat 37: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
DOWNLOAD BUKU KURIKULUM 2013 SD KELAS 5 EDISI REVISI TERBARU 2014 UNTUK PEGANGAN GURU DAN PEMBELAJARAN SISWA
Links Download
Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas V SD Edisi Revisi 2014:
1.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
2.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
3.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
4.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
5.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti
6.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
7.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitar
8.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 2. Peristiwa dalam Kehidupan
9.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 3. Kerukunan dalam Bermasyarakat
10.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 4. Sehat Itu Penting
11.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
12.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
13.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 7. Sejarah Peradaban Manusia
14.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 8. Ekosistem
15.
Buku
Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 9. Lingkungan Sahabat Kita
Links Download
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas V SD Edisi Revisi 2014:
1.
Buku
Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
2.
Buku
Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
3.
Buku
Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
4.
Buku
Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
5.
Buku
Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti
6.
Buku
Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Untuk
download Buku Kurikulum 2013 SD Tematik edisi revisi terbaru 2014 lainnya,
silahkan klik pada links di bawah :
Sumber
links file : http://bse.mahoni.com


Posted by: Dadang JSN
Rating: 5
Reviewer: 192 Reviews
UNTUK MEMBACA SELURUH ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN DENGAN POSTING DI ATAS, SILAHKAN KLIK PADA LINK BERIKUT ==> BUKU KURIKULUM 2013 SD EDISI REVISI 2014
Langganan:
Postingan (Atom)